Mencari Solusi dari Tertundanya ISBN
ISBN (International Standard Book Number) adalah kode pengidentifikasian buku yang bersifat unik. Informasi tentang judul, penerbit, dan kelompok penerbit tercakup dalam ISBN. ISBN terdiri dari deretan angka 13 digit, sebagai pemberi identifikasi terhadap satu judul buku yang diterbitkan oleh penerbit. Oleh karena itu satu nomor ISBN untuk satu buku akan berbeda dengan nomor ISBN untuk buku yang lain.
ISBN diberikan oleh Badan Internasional ISBN yan berkedudukan di London. Di Indonesia, Perpustakaan Nasional RI merupakan Badan Nasional ISBN yang berhak memberikan ISBN kepada penerbit yang berada di wilayah Indonesia. Perpustakaan Naasional RI mempunyai fungsi memberikan informasi, bimbingan dan penerapan pencantuman ISBN serta KDT (Katalog Dalam Terbitan). KDT merupakan deskripsi bibliografis yang dihasilkan dari pengolahan data yang diberikan penerbit untuk dicantumkan di halaman balik judul sebagai kelengkapan penerbit.
Selama ini Perpusnas begitu cepat dalam memberikan pelayanan memberikan ISBN kepada semua penerbit di Indonesia. Rata-rata hanya dalam waktu 3-7 hari kerja sudah dapat diberikan. Aksesnya juga dengan mudah dijangkau oleh penerbit karena dilakukan secara online. Tetapi sejak adanya teguran dari Badan Internasional ISBN yang berkedudukan di London yang menyatakan bahwa terjadi ketidakwajaran dari jumlah ISBN yang dikeluarkan dan porsi ISBN yang dikeluarkan semakin sedikit dari porsi yang diberikan badan intrnasional ISBN, maka Perpusnas memberikan kebijakan lebih selektif dalam memberikan ISBN, Jangka waktunya pun lebih lama, bahkan tidak sedikit penerbit yang ditolak permohonannya.
Hal ini memang ironis, karena selama pandemi dan digalakkannya literasi di Indonesia justru semakiin meningkat karya berupa buku yang dihasilkan masyarakat Indonesia. Tetapi dengan adanya masalah ini berpotensi turunnya hasil karya yang dihasilkan. Beberapa hal yang menurut kami bisa dilakukan adalah:
1. Perpusnas hendaknya tidak tergantung pada badan Internasional ISBN, tetapi sudah harus mandiri menjalankan fungsi ISBN. Sudah saatnya Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar, potensi besar dalam industri penerbitan, harus dikelola dengan baik dan menjadi tumpuan untuk pembangunan literasi di Indonesia.
2. Memberikan pengakuan kepada buku-buku yang diterbitkan oleh penerbit yang menggunakan QRCBN sebagai bagian dari upaya penghormatan terhadap apapun jenis karya / buku yang dihasilkan.
3. Melakukan pendekatan atau loby kepada Badan Internasional ISBN agar memberikan tambahan porsi nomor ISBN, sehingga pelayanan permohonan ISBN yang sudah baik akan kembali lagi.
4. Jika QRCBN diberikan pengakuan, maka dilakukan berbagai upaya untuk menjaga kualitasnya, misalnya syarat cek plagiasi sebelum buku tersebut berhasil diterbitkan.
QR CBN, Apakah itu?
QRCBN Adalah Aplikasi pengidentikasi Buku dengan teknologi terbaru dengan QR Code, dimana hasil pindainya akan menampilkan lebih banyak informasi tentang buku yang sudah diterbitkan. Layanan QRCBN sepenuhnya Gratis. Setiap Buku yang terbit akan memiliki Nomor Identifikasi yang Berbeda.
QRCBN Menerbitkan QR Code Identifikasi Buku Untuk Perusahaan Penerbitan, Swasta, Instansi Pemerintah ataupun Self Publishing.
- Layanan Sepenuhnya Gratis
- Tidak Harus Menyerahkan Deposit Dalam Bentuk Apapun
- QR Code akan berisi informasi mendetail tentang buku yang terbit
- Penggunaannya Mudah, Cepat, dan Dapat Digunakan Kapanpun dan Dimanapun
- Bersifat Internasional