Minggu, 15 Januari 2023

ANAK YANG SUKA MEMBACA NOVEL CENDERUNG TIDAK PINTAR, BETULKAH? CEK FAKTANYA!

Judul tersebut seolah tendensius mengarah kepada anak-anak usia sekolah yang banyak membaca novel, akibatnya terdapat stigmatisasi mereka cenderung tidak menjadi anak yang pintar atau berprestasi. Dalam keseharian kita sering kita dapatkan orang tua yang masih memiliki persepsi negative terhadap karya sastra seperti novel,  cerpen dll. Karena dianggapnya hanya mengganggu pelajaran. Anak akan lebih malas membaca pelajaran dan hanyut dalam imajinasi yang dibawa dalam alur cerita novel atau cerpen tersebut. Anak yang diharapkan berprestasi tetapi lebih suka menghabiskan waktu berjam-jam, asyik dengan novel daripada membaca buku-buku pelajaran atau mengerjakan PR dari sekolah.

Betulkah demikian? Kita tidak boleh membuat kesimpulan yang sesederhana itu. Karena banyak juga anak-anak yang suka baca novel tetapi justru tidak ketinggalan pelajaran di sekolah, bakat-bakatnya terasah di bidang lainnya, memiliki prestasi yang bagik juga. Pandangan tentang anak yang malas karena kebanyakan membaca buku cerita ini, mungkin didasari pemahaman dari orang tua yang menginginkan anaknya menjadi anak yang sukses, berprestasi. Sedangkan ukuran prestasinya adalah bagusnya nilai mata pelajaran atau nilai raport.

Persepsi inilah yang seharusnya mulai dihilangkan. Setiap anak memiliki potensi, kemampuan yang berbeda-beda. Jika anak tersebut suka membaca, baik itu buku cerita atau apapun juga, semestinya mendapat dukungan yang lebih dari orang tua. Jika masih di sekolah dasar, orang tua bertanggung jawab untuk memilih dan memilah buku yang layak dibaca sesuai dengan usia perkembangannya. Begitu juga jika anak sudah menjelang remaja, maka orang tua pun harus sering berdiskusi dan membuka diri, memberi masukan tentang bahan bacaan yang sesuai dan memiliki dampak positif untuk perkembangan anak.

Beberapa penelitian menyebutkan bahawa bacaan novel sebagai produk karya sastra juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap karakter anak. Karya sastra adalah karya kreatif yang dimaksudkan selain memberikan hiburan dan kesenangan, juga menjadi sarana penanaman nilai yaitu, sifat atau hal penting yang bermanfaat bagi umat manusia (Christianto, 2017). Karya sastra membicarakan tentang berbagai macam nilai kehidupan yang secara langsung berhubungan dengan pembentukan karakter siswa (Wulandari, 2015). Karya sastra selain dapat menanamkan nilai-nilai luhur dalam membentuk karakter pembacanya juga dapat menjadi media rekreatif yang dapat menenangkan hari seperti senang, damai, nyaman, dan tidak menjenuhkan (Sukirman, 2021).

Jika kita hubungkan dengan kondisi pendidikan saat ini, yang menjadi prioritas utama dari pendidikan anak-anak adalah pembentukan karakter yang positif untuk anak. Selain di sekolah, di keluarga anak mendapatkan penguatan nilai karakter secara langsung. Maka dengan membaca karya sastra, anak akan memperoleh pembelajaran nilai-nilai luhur untuk menguatkan karakternya secara mandiri dan menyenangkan yaitu melalui produk sastra seperti novel, cerpen, puisi yang dibacanya.

Disinilah perlu diluruskan lagi, bahwa anak yang suka membaca adalah perilaku yang positif, meskipun mereka membaca karya seperti novel dll. Tugas orang tua adalah mendorong tetapi tetap mengawasi bahan bacaan yang dibacanya. Jangan sampai mematikan semangat membangun literasi pada diri anak. Sejalan dengan itu, harus diingatkan juga agar ada penyeimbang bahwa buku-buku pelajaran juga sangat penting untuk dibaca karena dari mata pelajaran tersebut anak akan mendapatkan pengetahuan baru sebagai bekal untuk pendidikan lebih lanjut dan untuk masa depan anak itu sendiri.

Gemar membaca memang suatu kebiasaan yang positif dan perlu ditingkatkan. Tetapi ada yang lebih bagus lagi, jika anak juga diberi bekal ketrampilan untuk menulis. Bisa diawali dengan menulis diary, kemudian secara bertahap menulis cerpen, dan jika sudah mahir bisa menulis novel, menulis karya tulis ilmiah. Bahan-bahan yang telah dibaca sebelumnya akan menjadi modal utama anak untuk bisa mengekspresikan melalui untaian kalimat. Sebagaimana kata pepatah sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit. Awalnya hanya beberapa kalimat sederhana, lama kelamaan bisa menjelma menjadi sebuah karya tulis yang membanggakan 


Penerbit CV. Pustaka El Queena bersedia untuk membantu siapapun, termasuk anak-anak yang berada di jenjang SD/SMP sampai SMA untuk menghasilkan karya tulis yang berkualitas. GRATIS KONSULTASI. Bahkan mahasiswa yang bermaksud menulis dan menerbitkan karyanya, akan kami fasilitasi. Hal ini sebagai bentuk tanggung jawab kami untuk membagun literasi di Indonesia. silahkan hubungi kami di CV. Pustaka El Queena melalui kontak 

WA: 0813 3473 3524; 0823 6284 8780. 

Atau kirim melalui email: pustakaelqueena@gmail.com