Penerbit CV Pustaka El Queena

Menjadikan sebuah karya bermutu dan bermanfaat bagi masyarakat adalah sarana mencapai customer satisfaction.

Penerbit CV Pustaka EL Queena

Membangun literasi sejak dini adalah upaya menyambung peradaban di masa depan.

Penerbit CV Pustaka El Queena

Kirimkan naskah anda kepada kami dan bergabunglah dengan para penulis sukses lainnya.

Penerbit CV Pustaka El Queena

Perjalanan seribu mil jauhnya selalu diawali langkah pertama.

Penerbit CV Pustaka El Queena

Kami turut serta dalam membangun literasi Indonesia melalui karya-karya yang kami terbitkan.

Senin, 03 Oktober 2022

GETUK GOLAN oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Ponorogo.

 Mengembangkan Kemampuan Bercerita 
dan Mendongeng Pada Anak

Shamita Maulida, Pendongeng Cilik
Perkembangan dan pertumbuhan pada anak harus selalu mendapatkan perhatian oleh orang tua. Terkait perkembangan yang mendapat perhatian sejak balita adalah perkembangan motorik kasar, motorik halus, sosial dan perkembangan bahasa. pada tahap golden ages inilah stimulus yang positif harus selalu diberikan kepada anak sebagai bekal pada tahap perkembangan selanjutnya. dalam hubungannya dengan perkembangan sosial dan bahasa, sebetulnya dapat dilakukan orang tua dengan cara membacakan buku cerita, mendongeng, sehingga nilai-nilai positif dapat diterima dengan cara yang menyenangkan dan mudah bagi anak.

Pada usia sekolah dasar, kemampuan anak akan bisa berkembang dengan cepat jika mendapat dukungan dari orang tua, guru dan lingkungan sekitarnya. utamanya perkembangan bahasanya. Salah satu caranya adalah dengan memberikan support anak agar gemar membaca, menulis, menceritakan kembali apa yang telah dibaca, bahkan melatih kemampuan anak dalam bidang menulis atau menghasilkan sebuah karya tulis. tentu saja kemampuan ini disesuaikan dengan perkembangan kemampuan literasi anak yang pasti akan berbeda satu sama lainnya.

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Ponorogo memiliki sebuah program yang menarik dalam membangun kemampuan literasi pada anak. Program tersebut diberi nama GETUK GOLAN (Gerakan Bertutur Keliling, Game, Outbond dan Literasi Anak). Program ini digelar setiap minggu pertama / awal bulan. dilaksanakan satu bulan sekali di Taman Kota. Dinas Perpustakaan menggandeng Pendongeng Nasional yaitu Kak Ucon, dan beberapa pendongeng dari Ponorogo. Dua pendongeng yang tampil di acara tersebut masih duduk di sekolah dasar, yaitu Shakayla Adzkiya El Queena dan Shamita Maulida El Queena. Kakak beradik itu berani tampil menghibur anak-anak lainnya di Taman Klono Sewandono Kota Ponorogo. seperti biasanya acara tersebut sukses menyedot perhatian kalangan anak-anak bahkan orang tua yang memenuhi Taman Kelono Sewandono setiap hari Minggu pagi. kurang lebih seratusan anak-anak usia SD, TK beserta orang tuanya antusias mengikuti acara tersebut. apalagi di Acara tersebut diselingi dengan pemberian hadiah apabila anak-anak yang hadir berani menjawab kuis yang diberikan pada pengisi acara, dan mendapatkan makanan khas getuk golan untuk dinikmati sambil mendengarkan cerita. Kehadiran Kak Ucon, hiburan dari pesulap dari Dinas Perpustakaan, Para Pendongeng sungguh sangat dinantikan oleh anak-anak dan orang tua.

Shakayla membawakan cerita yang berjudul Legenda Telaga Ngebel. Sedangkan Shamita bercerita tentang Kancil dan Buaya Versi Baru. Yang menarik adalah kedua pendongeng tersebut memberikan hadiah cendera mata berupa tas unik dari CV. Pustaka El Queena kepada audien yang bisa menjawab pertanyaa yang diberikan. Selain tas unik tersebut, Shakayla juga memberikan dorprice berupa buku yang ditulisnya. Buku tersebut berjudul Antologi Cerpen: Menggapai Harapan yang diterbitkan oleh Penerbit CV. Pustaka El Queena pada tahun 2021.
Ekspresif: Shakayla bercerita tentang Legenda Telaga Ngebel 
Gerakan Literasi ini sangat baik, di sela masyarakat bersama dengan keluarganya menghabiskan waktu sekedar untuk bersantai di Taman Kota (Taman Klono Sewandono) justru mendapatkan tambahan pembelajaran yang sangat bermanfaat bagi anak-anak mereka. Sehingga para orang tua bisa sambil berlibur, bersantai juga berkesempatan mengasah kemampuan anak di bidang literasi. Semoga kegiatan ini terus konsisten dilaksanakan. Selamat dan Sukses kepada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Ponorogo yang sukses menggelar GETUK GOLAN.



Senin, 05 September 2022

ARTIKEL: Optimalisasi Karang Taruna dalam Bela Negara

 

OPTIMALISASI KARANG TARUNA DALAM BELA NEGARA
DI DESA MERTAPADA KULON KEC. ASTANAJAPURA
KABUPATEN CIREBON

Oleh: Serda Setyo Yulianto*


Bela negara adalah istilah konstitusi yang terdapat dalam pasal 27 ayat (3) UUD 1945 yang berbunyi "Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara." Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara, pasal 1 ayat (11) disebutkan bahwa Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai Ancaman.

Mengacu pada UUD 1945 tersebut, dapat diketahui bahwa pembelaan negara adalah hak dan kewajiban setiap warga negara. UUD 1945 tidak membedakan sipil ataukah militer, tua atau muda, kaya atau miskin  Meskipun demikian sebagai Tentara Nasional Indonesia yang menjadi alat pertahanan negara harus menjadi perekat dan pemersatu seluruh komponen negara, sumber daya yang dimiliki negara, untuk membela negara. Bela negara dalam hal terkait erat dengan terjaminnya eksistensi NKRI dan terwujudnya cita-cita bangsa sebagaimana termuat dalam Pembukaan UUD 1945 yakni: melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perwujudan bela negara di sini bisa disesuaikan dengan kemampuan dan peran dari masing-masing individu atau organisasi kemasyarakatan yang ada. Yang terpenting adalah sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia.

Salah satu organisasi pemuda yang ada di Desa Mertapada Kulon Kec. Astanajapura Kabupaten Cirebon adalah Karang Taruna. Sebagai organisasi di tingkat paling bawah atau desa. Organisasi ini memiliki tugas yang perlu didukung dan dijadikan mitra bagi Babinsa untuk melaksanakan tugas di desa Mertapada Kulon. Tugas karang taruna didasarkan pada Permensos 25 tahun 2019 Pasal 6 yang menyatakan bahwa  Karang Taruna memiliki tugas (a) mengembangkan potensi generasi muda dan masyarakat; dan (b) Berperan aktif dalam pencegahan dan penanggulangan permasalahan sosial melalui rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan perlindungan sosial serta program prioritas nasional. Babinsa Mertapada Kulon berpendapat bahwa tugas-tugas tersebut adalah bagian dari bela negara sesuai kemampuan pemuda di Desa Mertapada Kulon.

Berbagai upaya dilakukan oleh Babinsa untuk melibatkan Karang Taruna dalam setiap kegiatan yang ada di desa, apalagi pelaksanaan kegiatan tersebut selaras  dengan program kerja karang taruna. Kegiatan yang dilakukan oleh Babinsa dengan melibatkan karang taruna antara lain: (1) Mendorong Karang taruna agar terlibat aktif mendukung dan membantu Satgas Covid-19, dalam rangka pencegahan penyebaran Covid 19. (2) Membantu Bidan, Babinsa dan Babinkamtibmas untuk percepatan vaksinasi door to door lansia, (3) Aktif mengawal program pemerintah terhadap pembangunan desa yang pendanaannya berasal dari dana desa. (4) Terlibat aktif dalam memberikan bantuan kepada masyarakat  tak mampu yang trdampak Covid 19, Seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT)  dan  bantuan pangan non tunai (BPNT). (5) Babinsa aktif melakukan pembinaan terhadap anak-anak dengan mendirikan SSB gratis, dan budi daya ikan lele menggunakan terpal.

Pendekatan dan pembinaan yang dilakukan Babinsa terhadap para pemuda yang berada dalam organisasi Karang Taruna ini dimaksudkan agar para pemuda yang merupakan asset negara, calon penerus perjuangan bangsa ini menyadari bahwa negara hadir dan memberikan perhatian terhadap eksistensi para pemuda. Keterlibatan aktif Karang Taruna yang bersinergi dengan Babinsa adalah merupakan upaya agar manfaat bela negara juga dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. Manfaat tersebut termanifestasi dalam kegiatan yang dimaksudkan agar dapat: (1) Membentuk sikap disiplin waktu, aktivitas, dan pengaturan kegiatan lain. (2) Membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas antar sesama. (3) Membentuk mental dan fisik yang tangguh. (4) Menanamkan rasa kecintaan pada bangsa (5) Melatih jiwa leadership (6) Membentuk iman dan takwa pada agama yang dianut masing-masing individu, dan (7)  Berbakti pada orang tua, bangsa, dan agama.

Babinsa akan terus berjuang memajukan desa binaanya. Dengan motto “BERBUAT TERBAIK, BERANI,  TULUS DAN IKHLAS.”


* Serda Setyo Yulianto (Babinsa Desa Mertapada Kulon)