Judul tersebut
seolah tendensius mengarah kepada anak-anak usia sekolah yang banyak membaca
novel, akibatnya terdapat stigmatisasi mereka cenderung tidak menjadi anak yang
pintar atau berprestasi. Dalam keseharian kita sering kita dapatkan orang tua
yang masih memiliki persepsi negative terhadap karya sastra seperti novel, cerpen dll. Karena dianggapnya hanya
mengganggu pelajaran. Anak akan lebih malas membaca pelajaran dan hanyut dalam
imajinasi yang dibawa dalam alur cerita novel atau cerpen tersebut. Anak yang
diharapkan berprestasi tetapi lebih suka menghabiskan waktu berjam-jam, asyik
dengan novel daripada membaca buku-buku pelajaran atau mengerjakan PR dari
sekolah.
Betulkah
demikian? Kita tidak boleh membuat kesimpulan yang sesederhana itu. Karena
banyak juga anak-anak yang suka baca novel tetapi justru tidak ketinggalan
pelajaran di sekolah, bakat-bakatnya terasah di bidang lainnya, memiliki
prestasi yang bagik juga. Pandangan tentang anak yang malas karena kebanyakan
membaca buku cerita ini, mungkin didasari pemahaman dari orang tua yang
menginginkan anaknya menjadi anak yang sukses, berprestasi. Sedangkan ukuran
prestasinya adalah bagusnya nilai mata pelajaran atau nilai raport.
Persepsi inilah
yang seharusnya mulai dihilangkan. Setiap anak memiliki potensi, kemampuan yang
berbeda-beda. Jika anak tersebut suka membaca, baik itu buku cerita atau apapun
juga, semestinya mendapat dukungan yang lebih dari orang tua. Jika masih di
sekolah dasar, orang tua bertanggung jawab untuk memilih dan memilah buku yang
layak dibaca sesuai dengan usia perkembangannya. Begitu juga jika anak sudah
menjelang remaja, maka orang tua pun harus sering berdiskusi dan membuka diri,
memberi masukan tentang bahan bacaan yang sesuai dan memiliki dampak positif
untuk perkembangan anak.
Beberapa penelitian menyebutkan bahawa bacaan novel sebagai produk
karya sastra juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap karakter anak. Karya
sastra adalah karya kreatif yang
dimaksudkan selain memberikan hiburan dan kesenangan, juga menjadi sarana
penanaman nilai yaitu, sifat atau hal penting yang bermanfaat bagi umat manusia
(Christianto, 2017). Karya sastra membicarakan tentang berbagai macam
nilai kehidupan yang secara langsung berhubungan dengan pembentukan karakter
siswa (Wulandari, 2015). Karya sastra selain dapat menanamkan nilai-nilai
luhur dalam membentuk karakter pembacanya juga dapat menjadi media rekreatif
yang dapat menenangkan hari seperti senang, damai, nyaman, dan tidak
menjenuhkan (Sukirman, 2021).
Jika kita hubungkan dengan kondisi pendidikan saat ini, yang menjadi prioritas utama dari pendidikan anak-anak adalah pembentukan karakter yang positif untuk anak. Selain di sekolah, di keluarga anak mendapatkan penguatan nilai karakter secara langsung. Maka dengan membaca karya sastra, anak akan memperoleh pembelajaran nilai-nilai luhur untuk menguatkan karakternya secara mandiri dan menyenangkan yaitu melalui produk sastra seperti novel, cerpen, puisi yang dibacanya.
Disinilah perlu diluruskan lagi, bahwa anak yang suka membaca adalah perilaku yang positif, meskipun mereka membaca karya seperti novel dll. Tugas orang tua adalah mendorong tetapi tetap mengawasi bahan bacaan yang dibacanya. Jangan sampai mematikan semangat membangun literasi pada diri anak. Sejalan dengan itu, harus diingatkan juga agar ada penyeimbang bahwa buku-buku pelajaran juga sangat penting untuk dibaca karena dari mata pelajaran tersebut anak akan mendapatkan pengetahuan baru sebagai bekal untuk pendidikan lebih lanjut dan untuk masa depan anak itu sendiri.
Gemar membaca memang suatu kebiasaan yang
positif dan perlu ditingkatkan. Tetapi ada yang lebih bagus lagi, jika anak
juga diberi bekal ketrampilan untuk menulis. Bisa diawali dengan menulis diary,
kemudian secara bertahap menulis cerpen, dan jika sudah mahir bisa menulis novel,
menulis karya tulis ilmiah. Bahan-bahan yang telah dibaca sebelumnya akan
menjadi modal utama anak untuk bisa mengekspresikan melalui untaian kalimat. Sebagaimana
kata pepatah sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit. Awalnya hanya beberapa
kalimat sederhana, lama kelamaan bisa menjelma menjadi sebuah karya tulis yang
membanggakan
WA: 0813 3473 3524; 0823 6284 8780.
Atau kirim melalui email: pustakaelqueena@gmail.com